🌙 Al Isra Night – Bedah Buku “Runtuhkan Zionis dan Rebut Baitul Maqdis”

Bedah Buku Runtuhkan Zionis dan Rebut Baitul Maqdis

Perang Gaza bukanlah sekadar konflik politik biasa. Ia adalah perang eksistensial – pertarungan hidup dan mati – yang menandai ujung dari sebuah peradaban yang sudah mencapai masa akhirnya. Dalam Taurat sendiri disebutkan adanya siklus 80 tahun sebagai batas usia politik Israel. Kini, mereka berada di tepi jurang kehancuran.

Sejarah mencatat, bangsa Yahudi telah hadir ribuan tahun sebelum kelahiran Nabi Muhammad ﷺ. Masa kejayaan mereka hanya berlangsung pada zaman Nabi Dawud عليه السلام. Namun, setelah mereka melakukan berbagai pelanggaran, bahkan hampir membunuh Nabi Isa عليه السلام, Allah mencabut seluruh kekuasaan mereka. Tidak ada kemuliaan yang tersisa.

📖 Surah Al-Isra turun sebagai penegas:
Karena mereka berbuat kerusakan, maka dicabutlah hak istimewa mereka. Status sebagai pengusung peradaban tauhid dicabut, lalu Allah memberikan amanah itu kepada Nabi Muhammad ﷺ dan umat Islam.

Maka, kaum Muslimin wajib memahami bahwa Baitul Maqdis bukan sekadar tanah, melainkan amanah akidah. Perjuangan membebaskannya adalah bagian dari menjaga kemurnian tauhid.

🔎 Dalam Al-Qur’an, bangsa-bangsa besar disebut dengan tegas:

1. Romawi – pewaris peradaban Barat yang berhaluan Kristen.
2. Bani Israil – yang menyimpang dari agama tauhid hingga menjadi Yahudi.
3. Quraisy – bangsa yang menjadi pusat kekuatan pada masa awal dakwah Islam.

Tiga bangsa inilah yang menjadi poros utama geopolitik dunia hingga hari ini.

Bangsa Yahudi kini membangun klaim sebagai “bangsa pilihan Tuhan” dan berhak atas “tanah terjanji”. Klaim inilah yang melahirkan penjajahan di Palestina. Padahal, Al-Qur’an telah meruntuhkan mitos bangsa pilihan. Hak itu sudah dicabut oleh Allah.

Lebih jauh, Taurat yang asli telah musnah sejak dihancurkan oleh Nebukadnezar. Tidak ada seorang pun Yahudi yang hafal kitab tersebut. Taurat yang mereka gunakan sekarang hanyalah versi rekonstruksi ratusan tahun kemudian, yang sudah penuh distorsi.

🔔 Maka, jelaslah bahwa konflik hari ini bukan sekadar sengketa tanah. Ia adalah pertarungan peradaban: antara iman dan kesesatan, antara kebenaran tauhid dan proyek Zionisme.

➡ Tugas umat Islam adalah kembali memahami akidahnya terhadap Baitul Maqdis, meneguhkan keberpihakan kepada perjuangan Palestina, dan tidak sekali-kali mendukung proyek Zionisme dalam bentuk apa pun.

Karena membela Baitul Maqdis adalah bagian dari menjaga amanah tauhid umat ini.

Scroll to Top