Erdogan memberi peringatan kepada Israel untuk tidak melakukan pembunuhan terhadap anggota Hamas yang tinggal di Turki.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, memberi peringatan keras kepada Israel terkait rencana membunuh anggota Hamas yang tinggal di Turki. Erdogan menegaskan bahwa tindakan semacam itu akan berakibat serius dan tak terbayar bagi Israel.

Dalam pernyataannya pada hari Selasa, Erdogan menyoroti kemajuan Turki di bidang intelijen dan keamanan global serta menekankan legitimasi Hamas sebagai gerakan perlawanan.

Erdogan menentang rencana Israel untuk membangun zona penyangga di Gaza, menekankan bahwa hal itu tidak menghormati keinginan rakyat Palestina. Ia menegaskan bahwa masa depan Gaza harus ditentukan oleh warga Palestina sendiri dan menyerukan Israel untuk mengakhiri pendudukan mereka atas tanah Palestina.

Turki menolak tindakan yang mengabaikan keputusan rakyat Palestina terkait wilayah mereka, khususnya Gaza.

Erdogan juga menyoroti peran negara-negara Barat, terutama AS, dalam situasi di wilayah tersebut, menyatakan bahwa tanpa dukungan mereka terhadap Israel, situasi saat ini tidak akan terjadi.

Presiden Turki menuduh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, melakukan kejahatan perang di Gaza dan memperingatkan bahwa Netanyahu tidak akan terlepas dari konsekuensi atas perbuatannya. Erdogan menyatakan bahwa Netanyahu akan diadili dan membayar atas kejahatan perang yang dilakukannya.

Peringatan Erdogan ini muncul setelah pernyataan para pejabat Israel yang mengancam akan ada respons serupa kejadian “Munich” terhadap serangan pada 7 Oktober. Selain itu, kepala mata-mata Israel, Ronen Bar, menyatakan bahwa anggota Hamas yang tinggal di Qatar, Lebanon, dan Turki akan menjadi target.

Scroll to Top